Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

Ketika Bumi-Mu Bergetar, Apa yang Mesti Hamba Lakukan?

Menjelang Ashar. Seorang hamba Allah sedang khusyuk membaca Al-Qur'an di dekat mihrab sebuah masjid. Tiba-tiba bumi bergetar. Sontak, lantunan ayat itu berganti dengan takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil. Sementara itu, Al-Qur'an di genggamannya masih terbuka. Di benaknya cuma tebersit: kematian dan hari akhir itu. Ketika getaran itu semakin menghebat, ia seolah tidak berkeinginan untuk segera ke luar masjid. Padahal, dua buah lampu hias besar yang menggantung begitu hebatnya berayun-ayun. Kotak pengeras suara di sudut atas berderak-derak seperti akan jatuh. Namun, ia mantapkan hatinya: biarlah ia mati dalam keadaan beribadah.  Masya Allah. Mula-mula saya terkagum-kagum dengan kisah hamba Allah tersebut. Terus terang, hal kontras justru kami lakukan pada saat yang sama. Waktu itu, saya sedang asyik membaca buku gratisan di layar. Tiba-tiba kursi yang saya duduki seolah ada yang menarik-narik. Wah, pasti kerjaan Mas Apri atau mungkin rekan-rekan lain sedang iseng… itulah yang ter...

Ternyata Kita Belum Siap

Gambar
Konon menjelang kedatangan (kembali) bangsa Anunnaki yang menumpangi planet Nibiru, suasana di planet biru kian tidak menentu. Bumi kerap dilanda bencana. Gempa tektonik dan vulkanik, tsunami, banjir, menjadi hal biasa. Iklim pun berubah-ubah secara drastis. Hal ini pertanda planet misterius—dengan orbit misterius pula—telah semakin mendekati tata surya kita.  Mitologi bangsa Sumeria tersebut lantas (selalu) dihubungkan dengan penanggalan peninggalan suku Maya. Seperti kita ketahui, bangsa ini terkenal mempunyai sejenis kalender canggih yang akan berakhir pada 21 Desember 2012 (kebetulan jatuh pas Jumat! Biar tambah dramatis, xi). Mengapa mereka tidak melanjutkan kalendernya? Pertanyaan ini dilontarkan presenter sebuah acara misteri impor di layar gelas belasan tahun silam. Entah mengapa, waktu itu, pertanyaan tersebut sempat membuat bulu kuduk saya merinding.  Beberapa tahun terakhir, penafsiran ihwal 21-12-2012 ini terasa semakin intens. Yang paling ekstrem: Ya, tafsir tenta...