Ketika Bumi-Mu Bergetar, Apa yang Mesti Hamba Lakukan?
Menjelang Ashar. Seorang hamba Allah sedang khusyuk membaca Al-Qur'an di dekat mihrab sebuah masjid. Tiba-tiba bumi bergetar. Sontak, lantunan ayat itu berganti dengan takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil. Sementara itu, Al-Qur'an di genggamannya masih terbuka. Di benaknya cuma tebersit: kematian dan hari akhir itu. Ketika getaran itu semakin menghebat, ia seolah tidak berkeinginan untuk segera ke luar masjid. Padahal, dua buah lampu hias besar yang menggantung begitu hebatnya berayun-ayun. Kotak pengeras suara di sudut atas berderak-derak seperti akan jatuh. Namun, ia mantapkan hatinya: biarlah ia mati dalam keadaan beribadah. Masya Allah. Mula-mula saya terkagum-kagum dengan kisah hamba Allah tersebut. Terus terang, hal kontras justru kami lakukan pada saat yang sama. Waktu itu, saya sedang asyik membaca buku gratisan di layar. Tiba-tiba kursi yang saya duduki seolah ada yang menarik-narik. Wah, pasti kerjaan Mas Apri atau mungkin rekan-rekan lain sedang iseng… itulah yang ter...